Monday, February 10, 2014

MDGS



Ada delapan bidang yang dibahas dalam MDGs, yaitu: (1) Memberantas kemiskinan dan kelaparan, (2) Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua, (3) Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, (4) Menurunkan angka kematian anak, (5) Meningkatkan kesehatan ibu, (6) Memerangi HIV AIDS, malaria serta penyakit lainnya, (7) Memastikan kelestarian lingkungan, dan (8) Meningkatkan kerja sama global untuk pembangunan.
Pertanyaan:
Terlepas ada atau tidak adanya ICT dalam ke delapan uraian MDGs di atas, ulas tentang ICT dalam MDGs tersebut!
Ulasan:
            Sebagai sebuah Negara berkembang, harapan untuk menjadi negara maju pasti selalu terbuka. Apalagi 8 bidang yang disebutkan diatas sebenarnya juga sudah menjadi cita-cita dan usaha Negara Indonesia.
Topik 1: Memberantas kemiskinan dan kelaparan
Dapat dilihat ketika BPS menggunakkan statistik untuk menghitung biaya keperluan dasar per bulan, melakukan survey sosial ekonomi nasional, jaringan pengaman sosial bagi penduduk miskin, dan kita dapat mengetahui jumlah penduduk miskin, kita dapat mengetahui angka kemiskinan per propinsi se-Indonesia, mengetahui gambaran anak kurang gizi secara nasional. Setelah mengetahui data tersebut maka ada tanggapan untuk mengurangi bahkan mengatasi dengan dengan cara. Selain itu, dinyatakan pula usaha-usaha untuk memberantas kemiskinan dan kelaparan, yaitu: (1) Menurunkan proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan menjadi setengahnya antara 1990-2015. (2) Menyediakan seutuhnya Pekerjaan yang produktif dan layak, terutama untuk perempuan dan kaum muda. (3) Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990 dan 2015.
Topik 2: Mewujudkan Pendidikan Dasar Untuk Semua
Terlihat jelas bahwa dalam mewujudkan MDGs pada topic ini, ICT juga sudah dilibatkan dalam mencatat persentase anak-anak yang usdah mampu menyelesaikan pendidikan dasar, yakni 94,7 %. Selain itu juga dinyatakan perbedaan tingkat kelulusan pendidikan dasar pada propinsi-propinsi di Indonesia dan juga jumlah siswa yang harus mengulang (tidak lulus),dan putus sekolah. Banyak factor yang membuat seorang naka putus sekolah, diantaranya transportasi, bisaya, perlengkapan, dsb. Pemerintah tengah mengupayakan agar jumlah anak yang lulus pendidikan dasar akan menngkat pada tahun 2015. Dengan mengupayakan anak laki-lakia dan perempuan akan dapat menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 2015 secara penuh dengan indicator bahwa anak-anak sudah mampu menyelesaikan pendidikan dasar sebanyak 94,7% dan akan mampu menjadikannya 100%, selain itu dapat dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelsaikan kelas1-5. Dan yang terakhir, angka melek huruf usia antara 15-24 tahun sudah mencapai 99,4%.
Topik 3:Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
            Terlihat jelas bahwa gap gender yang terjadi semakin sedikit karena data menunjukkan bahwa rasio anak laki-laki dan perempuan seimbang. Bahkan di SMP terdapat banyak anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Namun, Di dalam dunia politik, angka 15% wanita sebagai anggota DPR lebih lendah dibandingkan di luar negeri. Namun setidaknya Indonesia pernah mempunyai presiden perempuan. Dalam mengusahakan hal ini, pemerintah melakukan upaya kesetaraan gender lebih baik lagi pada tahun 2015 dengna indicator bahwa (1) jumlah anak perempuan lebih bnyak di pendidikan dasar, menengah dan tinggi.(2) jumlah merek huruf perempuan terhadap laki-laki mencapai 99,9%
Topik 4: Menurunkan Angka Kematian Anak
            Antara tahun 2970 dan 2005 angka harapan hidup rata-rata meningkat sekitar 15 tahun. Pada tahun 1990,kematian terjadi pada bayi 70% namun pada tahun 2005 meningkat menjadi 77%. Hal ini dapat terjadi akibat tingkat kemiskinan yang berkurang. Anak-anak dapat tumbuh di lingkungna yang lebih sejahtera dan sehat. Bukan hanya kemiskinan, imunisasi menjadi salah satu penyebab angaka kematian bayi. Untuk mewujudkan MDGs 2015, maka pemerintah mengupayakan menurunkan angka kematian balita sebesar 2/3 nya antara tahun 1990 dan 2005 dengan indicator angaka kematian balita dibawah 5 tahun dan proporsi anak usia satu tahun yang mendapat imunisasi campak.
Topik 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu
            Setiap tahun sekitar 20.000 meninggal akibat komplikasi dalam persalinan. Data menunjukkan bahwa tingkat kematian ibu telah turun dari 390 menjadi 307 per 100.000 kelahiran. Maka dari itu, pemerintah mengupayakan menurunkan angka kematian ibu sebesar ¾ nya antara tahun 1990 dan 2015 dengna indoicator proporsi persalinan ditolong oleh tenaga terlatih. Kedua mencapai dan menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk semua pada tahun 2015.
Topik 6: Mengurangi HIV dan AIDS, Malaria serta Penyakit Lainnnya
            Jumlah penduduk Indonesia yang terjangkit HIV AIDS adalah 172.000 dan 219. 000 dan mayoritas adalah laki-laki.Terdapat banyak upaya dalam menangani ini, yaitu: (1) menghentikan dan mengembalikan tren penyebaran HIV dan AIDS pada 2015 (2) tersedianya akses universal untuk tersedianya perawatan bagi penderita HIV pada tahun 2010 (3) menghentikan dan mulai mngembalikan kecenderungan persebaran malaria dan penyakit-penyakit utama lainnya pada tahun 2015.
Topik 7: Memastikan Kelestarian Lingkungan
            Selama 1997 hingga 2000, kita kehilangan 3,5 juta hektar hutan per tahun. Upaya yang dipakai pemerintah dalam menjaga kelestarian hutan dalam hal ini diantaranya ialah: (1) memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program negraserta mengakhiri kerusakan sumberdaya alam (2) mengurangi laju hilangnya keragaman hayati.
Topik 8: Mempromosikan Kemitraan Global Untuk Pembangunan
Pada topik yang terakhir ini ICT juga digunakan dengan membuat grafik diagram batang untuk mengukur Bantuan sebagai Proporsi dalam Pengeluaran untuk Pembangunan,1990-2004 dan untuk mengetahui Utang Pemerintah 1996-2006. Selain itu juga digunakan diagram garis untuk mengukur Penyebaran Anggaran Pemerintah. Dengan demikian dalam mempromosikan kemitraan global untuk pembangunan, ICT sangat diperlukan.

Kesimpulan:
            Terlihat jelas dari 8 bidang bahasan MDGs, semuanya telah menggunakan ICT dengna menunjukkan data-data melalui persentase,diagram, dsb. Lebih lanjut, sebagai seorang calon manajer, harus mempunyai wawasan yang luas tentang pokok bahasan yang dapat dipakai dalam ICT.

No comments:

Post a Comment