Ada delapan bidang yang dibahas dalam
MDGs, yaitu: (1) Memberantas kemiskinan dan kelaparan, (2) Mewujudkan
pendidikan dasar untuk semua, (3) Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan, (4) Menurunkan angka kematian anak, (5) Meningkatkan kesehatan ibu,
(6) Memerangi HIV AIDS, malaria serta penyakit lainnya, (7) Memastikan
kelestarian lingkungan, dan (8) Meningkatkan kerja sama global untuk
pembangunan.
Pertanyaan:
Terlepas ada atau tidak adanya ICT
dalam ke delapan uraian MDGs di atas, ulas tentang ICT dalam MDGs tersebut!
Ulasan:
Sebagai
sebuah Negara berkembang, harapan untuk menjadi negara maju pasti selalu
terbuka. Apalagi 8 bidang yang disebutkan diatas sebenarnya juga sudah menjadi
cita-cita dan usaha Negara Indonesia.
Topik
1: Memberantas kemiskinan dan kelaparan
Dapat
dilihat ketika BPS menggunakkan statistik untuk menghitung biaya keperluan
dasar per bulan, melakukan survey sosial ekonomi nasional, jaringan pengaman
sosial bagi penduduk miskin, dan kita dapat mengetahui jumlah penduduk miskin,
kita dapat mengetahui angka kemiskinan per propinsi se-Indonesia, mengetahui
gambaran anak kurang gizi secara nasional. Setelah mengetahui data tersebut
maka ada tanggapan untuk mengurangi bahkan mengatasi dengan dengan cara. Selain
itu, dinyatakan pula usaha-usaha untuk memberantas kemiskinan dan kelaparan,
yaitu: (1) Menurunkan proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan
menjadi setengahnya antara 1990-2015. (2) Menyediakan seutuhnya Pekerjaan yang
produktif dan layak, terutama untuk perempuan dan kaum muda. (3) Menurunkan
proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun
1990 dan 2015.
Topik
2: Mewujudkan Pendidikan Dasar Untuk Semua
Terlihat jelas bahwa dalam mewujudkan
MDGs pada topic ini, ICT juga sudah dilibatkan dalam mencatat persentase
anak-anak yang usdah mampu menyelesaikan pendidikan dasar, yakni 94,7 %. Selain
itu juga dinyatakan perbedaan tingkat kelulusan pendidikan dasar pada
propinsi-propinsi di Indonesia dan juga jumlah siswa yang harus mengulang
(tidak lulus),dan putus sekolah. Banyak factor yang membuat seorang naka putus
sekolah, diantaranya transportasi, bisaya, perlengkapan, dsb. Pemerintah tengah
mengupayakan agar jumlah anak yang lulus pendidikan dasar akan menngkat pada
tahun 2015. Dengan mengupayakan anak laki-lakia dan perempuan akan dapat
menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 2015 secara penuh dengan indicator
bahwa anak-anak sudah mampu menyelesaikan pendidikan dasar sebanyak 94,7% dan
akan mampu menjadikannya 100%, selain itu dapat dilihat dari jumlah siswa yang
mampu menyelsaikan kelas1-5. Dan yang terakhir, angka melek huruf usia antara
15-24 tahun sudah mencapai 99,4%.
Topik
3:Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Terlihat jelas bahwa gap gender yang terjadi semakin
sedikit karena data menunjukkan bahwa rasio anak laki-laki dan perempuan
seimbang. Bahkan di SMP terdapat banyak anak perempuan dibandingkan anak
laki-laki. Namun, Di dalam dunia politik, angka 15% wanita sebagai anggota DPR
lebih lendah dibandingkan di luar negeri. Namun setidaknya Indonesia pernah
mempunyai presiden perempuan. Dalam mengusahakan hal ini, pemerintah melakukan
upaya kesetaraan gender lebih baik lagi pada tahun 2015 dengna indicator bahwa
(1) jumlah anak perempuan lebih bnyak di pendidikan dasar, menengah dan
tinggi.(2) jumlah merek huruf perempuan terhadap laki-laki mencapai 99,9%
Topik
4: Menurunkan Angka Kematian Anak
Antara tahun 2970 dan 2005 angka harapan hidup rata-rata
meningkat sekitar 15 tahun. Pada tahun 1990,kematian terjadi pada bayi 70%
namun pada tahun 2005 meningkat menjadi 77%. Hal ini dapat terjadi akibat
tingkat kemiskinan yang berkurang. Anak-anak dapat tumbuh di lingkungna yang
lebih sejahtera dan sehat. Bukan hanya kemiskinan, imunisasi menjadi salah satu
penyebab angaka kematian bayi. Untuk mewujudkan MDGs 2015, maka pemerintah
mengupayakan menurunkan angka kematian balita sebesar 2/3 nya antara tahun 1990
dan 2005 dengan indicator angaka kematian balita dibawah 5 tahun dan proporsi
anak usia satu tahun yang mendapat imunisasi campak.
Topik
5: Meningkatkan Kesehatan Ibu
Setiap tahun sekitar 20.000 meninggal akibat komplikasi
dalam persalinan. Data menunjukkan bahwa tingkat kematian ibu telah turun dari
390 menjadi 307 per 100.000 kelahiran. Maka dari itu, pemerintah mengupayakan
menurunkan angka kematian ibu sebesar ¾ nya antara tahun 1990 dan 2015 dengna
indoicator proporsi persalinan ditolong oleh tenaga terlatih. Kedua mencapai
dan menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk semua pada tahun 2015.
Topik
6: Mengurangi HIV dan AIDS, Malaria serta Penyakit Lainnnya
Jumlah penduduk Indonesia yang terjangkit HIV AIDS adalah
172.000 dan 219. 000 dan mayoritas adalah laki-laki.Terdapat banyak upaya dalam
menangani ini, yaitu: (1) menghentikan dan mengembalikan tren penyebaran HIV
dan AIDS pada 2015 (2) tersedianya akses universal untuk tersedianya perawatan
bagi penderita HIV pada tahun 2010 (3) menghentikan dan mulai mngembalikan
kecenderungan persebaran malaria dan penyakit-penyakit utama lainnya pada tahun
2015.
Topik
7: Memastikan Kelestarian Lingkungan
Selama
1997 hingga 2000, kita kehilangan 3,5 juta hektar hutan per tahun. Upaya yang
dipakai pemerintah dalam menjaga kelestarian hutan dalam hal ini diantaranya
ialah: (1) memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam
kebijakan dan program negraserta mengakhiri kerusakan sumberdaya alam (2)
mengurangi laju hilangnya keragaman hayati.
Topik 8: Mempromosikan Kemitraan Global Untuk
Pembangunan
Pada topik yang terakhir ini ICT
juga digunakan dengan membuat grafik diagram batang untuk mengukur Bantuan sebagai
Proporsi dalam Pengeluaran untuk Pembangunan,1990-2004 dan untuk mengetahui
Utang Pemerintah 1996-2006. Selain itu juga digunakan diagram garis untuk mengukur Penyebaran
Anggaran Pemerintah. Dengan demikian dalam mempromosikan kemitraan global untuk
pembangunan, ICT sangat diperlukan.
Kesimpulan:
Terlihat
jelas dari 8 bidang bahasan MDGs, semuanya telah menggunakan ICT dengna
menunjukkan data-data melalui persentase,diagram, dsb. Lebih lanjut, sebagai
seorang calon manajer, harus mempunyai wawasan yang luas tentang pokok bahasan
yang dapat dipakai dalam ICT.
No comments:
Post a Comment